Pembelajaran Berdiferensiasi dan Penerapannya dalam Kelas

Pembelajaran Berdiferensiasi 

Sebagai seorang guru, kita perlu untuk mengingat kembali tujuan kita mendidik murid-murid kita. Seperti apa yang telah dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwasanya tujuan dari pada pendidikan sejatinya adalah menuntun siswa untuk mencapai kebahagian dan keselamatan hidup secara merdeka. Disinilah peran guru yang sesungguhnya. Selama ini mungkin masih sering tersirat dalam benak kita bahwa tujuan kita mengajar adalah untuk mentrasfer ilmu pengetahuan kepada murid- murid kita. Ternyata bukan hanya sebatas itu tugas seorang guru. Guru adalah ibarat seorang petani yang bertugas untuk menumbuhkan benih-benih menjadi  tanaman yang bagus dan produktif. seperti itu pula tugas guru, kita bertugas untuk menuntun siswa dengan baik dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mereka sehingga mereka akan tumbuh menjadi sosok individu yang kuat berkarakter dan berkembang sesuai potensi yang mereka miliki. 

Kita menyadari bahwasanya siswa yang hadir dikelas kita sangatlah beragam. mereka datang dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain.  Kemampuan akademik yang berbeda, kemampuan finacial yang berbeda, minat dan bakat serta potensi yang mereka miliki juga beragam. Disinilah dibutuhkan sebuah seni menanam yang tepat. Pastinya kita ingin semua benih yang kita tanam bisa tumbuh dengan baik, namun kadang kita lupa bahwa setiap benih mempunyai karakter sendiri-sendiri. Hal ini pula yang sebenarnya terjadi di dalam kelas kita. Kita harus menyadari bahwasanya setiap murid mempunyai kebutuhan yang berbeda. Meskipun tujuan mereka sama namun proses yang dilakukan mungkin akan berbeda. Ada yang memerlukan durasi waktu yang lebih panjang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, namun ada pula yang hanya butuh waktu sebentar.

Salah satu upaya bagaimana guru mampu memenuhi kebutuhan siswanya dan mencapai tujuan belajar yang diinginkan adalah dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Selama ini mungkin kita masih banyak yang miskonsepsi dengan istilah pembelajaran berdiferensiasi. Marilah kita kupas kembali apa itu pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana kita mengaplikasikannya dalam kelas kita. 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah langkah yang ditempuh oleh guru untuk mencapai tujuan belajar dengan tetap berorientasi pada kebutuhan dari murid yang hadir di kelas. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Guru akan menyiapkan strategi belajar berdasarkan pada pemetaan kebutuhan siswa. Pemetaan yang dilakukan oleh guru bisa berdasarkan pada kesiapan belajar siswa (readiness), minat dan potensi siswa, serta profil belajar atau gaya belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran di kelas yang dirancang oleh guru dengan menyiapkan strategi sejumlah murid yang hadir dikelas, ataupun dengan membagi siswa dengan kemampuan yang sama dan memberikan treatment yang berbeda.  Karena tidak mungkin bagi seorang guru harus membagi perhatian dan menuntun satu persatu dari 30 sampai 34 siswa di kelas secara personal dalam waktu yang terbatas.  Miskonsepsi ini yang masih sering terjadi, sehingga penerapan pembelajaran berdiferensiasi masih belum sepenuhnya terwujud. 

Ketika seorang guru akan menerapkan konsep pembelajaran berdiferensiasi, perlu untuk memperhatikan hal-hal yang merupakan karakteristik dari proses pembelajaran berdiferensiasi  diantaranya tujuan pembelajaran yang terdefinisikan secara jelas dalam kurikulum yang digunakan, bagaimana guru merespon dan menanggapi kebutuhan belajar muridnya, bagaimana guru mampu menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mengundang murid untuk terlibat aktif dalam proses belajar,  manajemen kelas yang efektif, dan adanya penilaian yang berkelanjutan. 

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai harus di definisikan secara jelas dalam kurikulum. Disini jelas bahwasanya bukan hanya guru yang mengetahui tujuan pembelajaran akan tetapi dari murid juga harus memahami dengan jelas tujuan dari proses pembelajaran yang mereka jalani. 

Seorang guru dalam proses pembelajaran berdiferensiasi harus mampu merespon dan memahami kebutuhan muridnya. Bagaimana guru akan menerapkan strategi belajar yang bisa mengakomodir kebutuhan muridnya dan melakukan penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 

Guru yang berinteraksi dengan murid dalam pembelajaran berdiferensiasi akan mampu menghadirkan lingkungan belajar yang menarik dan mampu mengajak muridnya untuk terlibat aktif dalam aktivitas belajar yang menyenangkan. Perlu diperhatikan juga bahwa guru perlu untuk memastikan bahwa setiap individu yang hadir di kelasnya akan mendapatkan dukungan dalam setiap proses belajar yang mereka jalani. 

Pembelajaran berdiferensiasi juga memerlukan sebuah nanajemen kelas yang efektif. Bagaimana seorang guru mampu menyusun strategi dan model pembelajaran yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga dengan tetap memunculkan struktur yang jelas sehingga kelas tetap bisa berjalan dengan efektif meskipun dengan beragam aktivitas  sepanjang proses pembelajaran berlangsung. 

Konsep pembelajaran berdiferensiasi perlu untuk menerapkan penilaian berkelanjutan. Bagaimana seorang guru akan menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan atau sebaliknya, murid mana yang membutuhkan durasi waktu lebih untuk dapat mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Strategi pembelajaran berdiferensiasi bisa diterapkan pada differensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.

Dalam strategi pembelajaran diferensiasi konten, guru bisa menyiapkan beragam materi belajar dengan topik berbeda dari berbagai sumber ataupun dengan format yang bervariasi, semisal pada pembelajaran Bahasa  dengan materi Procedure Text, guru bisa memetakan kebutuhan belajar siswa dari kesiapan belajar, minat maupun profil belajar mereka. Guru bisa menyediakan berbagai ragam contoh text procedure dengan topik yang sedang viral atau yang disukai oleh siswa. Selain itu guru bisa juga menyiapkan materi dalam format video, teks percakapan, audio, lagu maupun dalam bentuk komik berseri. Dengan demikian siswa memiliki kebebasan dalam mengakses ragam materi yang akan mereka pelajari. 

Selain diferensiasi konten, strategi kedua yang bisa di terapkan adalah diferensiasi proses. Dalam diferensiasi proses, guru bisa menggunakan berbagi model pembelajaran dan beragam aktivitas belajar yang menyenangkan sesuai dengan profil belajar maupun minat murid. Guru bisa menyediakan berbagai jenis kegiatan untuk mengakomodir kebutuhan murid di kelasnya semisal model role play bisa diterapkan bagi mereka yang memiliki gaya belajar kinestetik. Sedangkan bagi murid dengan gaya belajar audio ataupun visual bisa diberikan variasi aktivitas seperti mendengarkan lagu ataupun dengan menonton video terkait materi pembelajaran yang sedang di pelajari. 

Selanjutnya dalam strategi diferensiasi produk, guru memberikan kebebasan pada murid untuk mengekpresikan pemahaman mereka dalam bentuk project yang bisa dipublikasikan dalam beragam format. Murid bisa mengekpresikan pemahaman mereka dalam bentuk video bagi mereka yang memiliki kemampuan dan minat cinematik. Sedangkan bagi siswa lain bisa dengan project sederhana semisal membuat infografis sederhana terkait cara melakukan suatu pekerjaan yang mereka senangi. 

Dengan penerapan salah satu strategi ataupun kombinasi dari ketiganya, diharapkan siswa dan guru bisa bersama mencapai tujuan pembelajaran yang di inginkan dengan tetap mengakomodir kebutuhan murid yang ada dikelas. Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwasanya pembelajaran berdiferensiasi adalah merupakan ruh dari tujuan pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun murid mencapai kebahagiaan sesuai dengan kodratnya dan dengan cara yang merdeka. 

Komentar

Postingan Populer